Sebelum melaksanakan ibadah haji atau umrah biasanya kita berziarah terlebih dahulu ke kota Madinah selama beberapa hari. Di sana kita memantapkan hati untuk melaksanakan ibadah suci dengan berziarah ke makam Nabi SAW di Masjid Nabawi.
Melepaskan kerinduan kepada Sang Pembawa Risalah yang menyambut para peziarah dan pelantun shalawat dengan ucapan salam dari persemayaman beliau.
Masjid Nabawi, masjid yang terkenal dengan kubah hijau yang menyejukkan hati. Dengan suasana Madinah yang memberi rasa tentram dan damai, saat kekhusyukan terpancar dari para penduduk dan peziarah yang berduyun-duyun ke masjid saat adzan dikumandangkan.
Masjid Nabawi atau masjidnya Nabi, masjid ini didirikan Rasulullah SAW pertama kali sesampainya beliau di Madinah pada tahun 11 kenabian atau 1 Hijriah.
Hal ini menunjukkan kesadaran baginda Nabi SAW akan pentingnya peran masjid Nabawi dalam mengembangkan syiar ajaran tauhid dan membumikan nilai-nilai luhur dalam masyarakat madani.
Dinamakan masjid Nabawi, karena masjid ini didirikan oleh Nabi sendiri, mengiringi sejarah perjuangan beliau di Madinah. Rumah Rasulullah SAW menempel pada bagian masjid, dan beliaupun wafat dan dimakamkan di lokasi masjid di samping Raudhah.
Keutamaan Masjid Nabawi
عن أبي هريرة رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال صلاة في مسجدي هذا خير من الف صلاة فيما سواه إلا المسجد الحرام
Dari Abu Hurairah ra, diceritakan bahwa Nabi SAW bersabda : satu shalat yang dilakukan di masjidku adalah lebih baik dari seribu shalat di tempat selainnya, kecuali Masjidil Haram.
Dari hadits di atas disimpulkan bahwa setelah Masjidil Haram, Majid Nabawi adalah masjid yang kedua yang paling utama.
Dengan dilipatgandakannya pahala bagi siapa saja yang mengerjakan shalat atau amal shaleh yang lainnya di sana. Hal ini menunjukkan dorongan bagi umat Islam untuk berziarah mengunjungi makam Rasul, dan menunjukkan keutamaan dan keberkahan tempat yang dihuni oleh Nabi SAW sebagai utusan akhir zaman.
Di Masjid Nabawi terdapat Raudhah dan makam Nabi SAW.
Raudhah artinya taman, dinamakan Raudhah karena Nabi menyebutnya dengan taman surga. Subhanallah.......
Raudhah adalah suatu lokasi di sekitar mimbar Nabi SAW yang menjadi tempat shalat beliau dan para sahabatnya, area ini ditandai dengan karpet berwarna hijau, dan merupakan bagian shaf shalat untuk laki-laki.
Tempat ini dibuka untuk kaum perempuan di jam-jam tertentu, yaitu saat dhuha dan setelah shalat dzuhur.
Raudhah adalah salah satu tempat mustajab, yakni segala doa yang dipanjatkan dengan penuh kekhusyukan dan ketulusan mendalam akan dikabulkan oleh Allah SWT`.
Rasulullah SAW bersabda :
مابين قبري و منبري روضة من رياض الجنة
“Di antara kubur dan mimbarku terdapat taman dari antara taman-taman surga”
Karena itu disunnahkan untuk shalat sunnah dan berdoa di sana, karena kesempatan berada di Raudhah adalah kesempatan tak ternilai.
Bagi jamaah perempuan, kesempatan masuk ke Raudhah memang terbatas, karena itu seringkali pada jam-jam yang telah dijadwalkan para jamaah membludak dan harus berdesak-desakan menunggu giliran. Biasanya mereka terdiri dari rombongan besar maupun kecil baik dari penduduk setempat maupun peziarah dari berbagai negara.
Namun sebagai muslimah yang baik sebaiknya para jamaah menjaga adab sebagaimana adab bertamu ke Raudhah dan berziarah ke makam Nabi SAW, dengan mengikuti peraturan, tertib, dan mau menunggu antrian tanpa berebut agar bisa masuk terlebih dahulu.
Sikap saling menghormati dan menjaga silaturrahim dengan jamaah dari rombongan lain harus selalu dijunjung tinggi, sehingga dalam berjalanpun walau berdesak-desakan diusahakan agar tidak menyakiti orang lain secara fisik. Karena keshalehan sosial juga menentukan tercapainya ibadah mulia yang mabrur untuk mendapat Ridha Ilahi.
Setelah masuk di Raudhah, biasanya polisi wanita akan menjaga dan mengawal para jamaah serta memperingatkan mereka untuk tertib dan teratur.
Jamaah diberi kesempatan untuk berdoa dan melakukan shalat sunnah.
Kesempatan tersebut hendaknya dipergunakan sebaik-baiknya dengan segera mengambil tempat untuk shalat dan berdoa, karena waktu yang diberikan hanya sebentar.
Jamaah tidak diizinkan berlama-lama di Raudhah karena setiap menit terdapat ratusan bahkan ribuan jamaah yang mengantri di luar.
Sebagai muslimah yang baik hal tersebut harus diperhatikan oleh peziarah, jangan sampai memaksakan untuk berlama-lama di Raudhah. Memberikan kesempatan yang sama terhadap jamaah yang lain untuk shalat dan berdoa di sana adalah lebih baik dari pada berlama-lama dan mementingkan diri sendiri.
Di sisi Raudhah, terdapat Makam Nabi SAW bersama 2 sahabat beliau yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Al-Khatthab, tepat di bawah kubah berwarna hijau, yang dulunya merupakan rumah Nabi SAW dan Siti A’isyah ra.
Makam tersebut dikelilingi tembok, para jamaah yang berada di Raudhah dapat berziarah ke makam Nabi dari luar tembok dengan membaca shalawat, berdoa agar mendapat syafaat dan dikumpulkan bersama beliau.
Contoh salam dan shalawat yang dibaca saat berziarah ke makam Nabi :
الصلاة و السلام عليك يا رسول الله
“Shalawat serta salam semoga selalu tercurah padamu wahai Rasul”
Berziarah ke makam Nabi adalah hal yang sangat mengesankan bagi umat yang beriman. Karena kita seolah benar-benar berada di hadapan beliau.
Air mata akan mengalir bersama kerinduan pada Nabi Allah yang penuh cinta, yang telah menuntun kita menuju surga. Wajah akan tertunduk malu pada beliau karena kurangnya ketaatan kita, dan minimnya semangat untuk meneruskan perjuangannya.
Rasulullah SAW bersabda :
من زارني بعد موتي فكأنما زارني في حياتي
“Barang siapa berziarah padaku sesudah aku mati maka seolah-olah ia berziarah padaku semasa hidupku”
Demikianlah sedikit ulasan mengenai betapa agungnya Masjid berkubah hijau yang menyimpan berbagai keutamaan dan keistimewaan.
Semoga pembaca yang budiman mendapatkan manfaat dari tulisan ini dan semoga kita diperkenankan untuk berziarah ke masjid berkubah hijau yang agung ini.........Amin Allahumma Amiiin.
Wallahu a’lam.
EmoticonEmoticon